karakteristik golongan darah part I

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:


* Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

* Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

* Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.


* Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Di Jepang, pernah diadakan penelitian untuk menghubungkan sifat dengan golongan darah.
percobaan dilakukan terhadap anak2 di bawah 5 tahun. Karena pada usia demikian, sifat manusia masih ‘murni’ dan belum banyak terpengaruh lingkungan.
Kurang kerjaan tapi menarik juga ya

Percobaan pertama:
Anak2 dikumpulkan di ruangan kelas terpisah berdasarkan golongan darah masing2
Guru masuk dan meninggalkan kardus tertutup berisi kue di atas meja, dan berkata kalau kardus tersebut tidak boleh disentuh dan baru akan dibagikan begitu guru kembali.

Beginilah reaksi masing2 kelompok:

Golongan darah A : patuh tidak di apa-apakan
Golongan darah B : begitu guru keluar, langsung dibuka dan di makan
Golongan darah O : di buka lalu di kasih tanda dibagi, ini milik siapa dan itu milik siapa
Golongan darah AB : diangkat, dikira-kira beratnya, dicium, di intip untuk mereka-reka isinya apa, tapi gak dibuka

credit : kaskus materasu

0 comments: